Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Palu

Authors

  • Nur Asifah Program studi pendidikan biologi, Falkutas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Abd. Hakim Laenggeng Program studi pendidikan biologi, Falkutas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Lilies Lilies Program studi pendidikan biologi, Falkutas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • I Nengah Kundera Program studi pendidikan biologi, Falkutas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Masrianih Masrianih Program studi pendidikan biologi, Falkutas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Abdul Ashari Program studi pendidikan biologi, Falkutas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33394/bioscientist.v13i3.16623

Keywords:

Gizi remaja, pola makan, aktivitas fisik, status gizi, siswa SMP

Abstract

This study aims to analyze the relationship between diet and physical activity with the nutritional status of students of SMP Negeri 19 Palu. This study used a cross sectional design with a quantitative approach and analytic observational type. The subjects were 77 students of class VIII (aged 13-15 years) who were selected using simple random sampling technique. Data were collected using FFQ (Food frequency Questionnaire) to assess diet and APARQ (Adolescent physical Activity Recall Questionnaire) for physical activity, both validated instruments from previous studies. As well as anthropometric measurements (height and weight) using the Body Mass Index (BMI) to determine nutritional status. The results of the analysis using the chi-square test showed that there was a significant relationship between diet and nutritional status (χ²(3) = 8.772; p = 0.032), and between physical activity and nutritional status (χ²(4) = 9.919; p = 0.042) Respondents with a good diet and moderate to vigorous physical activity tended to have normal nutritional status, while poor diet and light physical activity were more common among students with abnormal nutritional status. These findings suggest that diet and physical activity play an important role in determining the nutritional status of adolescents. The implications of this study emphasize the importance of educational intervention programs in the school environment to support healthy lifestyles and prevent nutritional problems among students.

References

Abduh, M. et al. (2023). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Medika.

Afrilia, W. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Remaja di Kota Y. Jurnal Gizi Indonesia, 7(1), 25–32.

Agresti, A. (2013). Categorical Data Analysis (3rd ed.). Hoboken, NJ: Wiley.

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179–211.

Anggriani, R., Putri, S., & Mulyani, D. (2021). Hubungan Aktivitas Fisik dan Status Gizi Remaja di SMA Negeri X. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(2), 115–123.

Azmy, A., Rahmah, R., & Wardani, N. (2020). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi pada Remaja di Kota X. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 16(3), 120–128.

Booth, M. L., Okely, A. D., Chey, T., & Bauman, A. (2001). The reliability and validity of the Adolescent Physical Activity Recall Questionnaire. Medicine and Science in Sports and Exercise, 33(12), 1991–1997.

Damayanti, R. (2022). Pola Aktivitas Fisik dan Keseimbangan Energi pada Remaja. Jurnal Gizi dan Pangan, 17(1), 30–39

Dewi, N., Nur, S., & Hasniati. (2023). Analisis Status Gizi dan Pola Konsumsi Remaja di Kota Palu. Jurnal Gizi dan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 5(2), 45–53.

Dianah, R., Andari, E. A., Putri, E., Dwinanti, C. C., & Nafisah, D. N. (2022). Penyuluhan Cara Mencegah Obesitas pada Remaja dengan Pola Makan yang Sehat. Jurnal Abdimas Adpi Sains dan Teknologi, 3(3), 41–50.

Februhartanty, J., Ermayani, E., Rachman, P. H., Dianawati, H., & Harsian, H. (2019). Buku Pedoman dan Kumpulan Rencana Ajar untuk Guru Sekolah Menengah dan yang Sederajat. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition (Seameo Recfon) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Hafiza, D. (2020). Hubungan kebiasaan makan dengan status gizi pada remaja SMP YLPI Pekanbaru. Jurnal Medika Hutama, 2(01 Oktober), 332-342.

Hall, K. D. (2019). Energy balance and its components: implications for body weight regulation. The American Journal of Clinical Nutrition, 110(3), 561–568.

Ismiati, N. (2017). Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Remaja di SMAN 2 Sigli. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 5(2), 80–87

Izhar, M. (2020). Gaya Hidup Sedentari dan Dampaknya terhadap Status Gizi Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 15(3), 245–252.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas 2018: Laporan Nasional. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Gizi Seimbang untuk Remaja. Jakarta: Kemenkes RI.

Levin, K. A. (2006). Study design III: Cross-sectional studies. Evidence-Based Dentistry, 7(1), 24–25.

Lupiana, R., Sari, N. P., & Wijaya, D. (2022). Pola Makan dan Status Gizi Remaja di Kota Y. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(2), 45–52.

Margiyanti, R. (2021). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMAN Z. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 9(1), 14–21.

Popkin, B. M. (2020). Nutritional patterns and transitions. Global Food Policy Report 2020, 32–39.

Purba, S. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Remaja SMA Budi Murni II Medan. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 12(1), 40–47.

Purnamasari, L., Nugraheni, S. A., & Wahyuni, S. (2022). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 17(2), 230–238.

Puskesmas Kamonji. (2023). Laporan Hasil Pemeriksaan Status Gizi dan Indeks Massa Tubuh Siswa SMP di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Tahun 2023.

Roring, J., Kalangi, J., & Paendong, R. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa di Kota Manado. Jurnal Keperawatan, 8(1), 56–64.

Rosenstock, I. M. (1974). Historical origins of the health belief model. Health Education Monographs, 2(4), 328–335.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis (5th ed.). Jakarta: Sagung Seto.

Setia, M. S. (2016). Methodology Series Module 3: Cross-sectional Studies. Indian Journal of Dermatology, 61(3), 261–264.

Setiawan, Y., & Andriani, M. (2021). Determinan Pola Makan dan Status Gizi Remaja SMP di Kota Bandung. Jurnal Gizi dan Pangan, 16(1), 45–52

Smith, J., Brown, K., & Wang, X. (2021). Dietary Patterns and Adolescent Obesity: A Global Perspective. Nutrients, 13(7), 2501.

Syarif, D. R., Lipoeto, N. I., & Mardatillah, A. (2020). Adaptasi dan validasi kuesioner APARQ untuk mengukur aktivitas fisik remaja di Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 14(1), 56–63.

Utami, R. A., Khusun, H., & Riyadi, H. (2019). Validasi Food Frequency Questionnaire (FFQ) pada Remaja di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan, 14(2), 87–94.

uyanto, E. (2019). Pola Makan dan Kesehatan Gizi Siswa SMP di Jakarta Selatan. Jurnal Kesehatan Anak, 12(3), 56-62.

WHO. (2018). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI

WHO. (2022). Adolescent Physical Activity: Global Recommendations and Strategies. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization (WHO). (2016). Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health. Geneva: WHO.

Zuhdy N., (2015). Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Status Gizi pada pelajar putri SMA kelas 1 di Denpasar Utara. Universitas Udayana Denpasar.

Downloads

Published

2025-07-09

How to Cite

Asifah, N., Laenggeng, A. H., Lilies, L., Kundera, I. N., Masrianih, M., & Ashari, A. (2025). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Palu. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 13(3), 1619–1632. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v13i3.16623

Issue

Section

Articles

Citation Check