Kondisi Tempat Tumbuh dan Simpanan Karbon Diatas Permukaan Tanah pada Tegakan Jati di Taman Wisata Alam Camplong Provinsi Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Meilyn Renny Pathibang Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Jeriels Matatula Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Ni Kade Ayu Dewi Aryani Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Frenly Marvi Selanno Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Eva Oktaviani Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Rosalia Silaban Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Aah Ahmad Almulqu Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Flora Evalina Kleruk Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Laurentius D. Wisnu Wardhana Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Sukriati Andesti Lamanda Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Nusrah Rusadi Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Badia Roy Ricardo Nababan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

DOI:

https://doi.org/10.33394/bioscientist.v13i3.17235

Keywords:

Hutan; jati; taman wisata alam camplong; karbon; korelasi

Abstract

Forests store biomass and carbon in the form of living trees, forest floor detritus (e.g. litter falls), soil and wood products. This study describes inventory results of the above ground biomass of teak (Tectona grandis L.f.). By determining the site condition and developing allometric method, the inventory was designed to estimate the potential of above ground biomass of teak. This study aims to determine the characteristics or site qualities, carbon stock and find out whether the characteristics of the soil has a high or low correlation to the carbon stored in teak forest in Taman Wisata Alam Camplong, East Nusa Tenggara Province. Carbon stored in teak forests are 45.53 ton/ha and 104.35 ton/ha for IV and V age classes, respectively. The correlation between soil characteristics and carbon stock is obtained that the P and K soil has a positive correlation to carbon stock in the teak forest. The equation model for the relationship between growing conditions and aboveground carbon stocks is Y=25.182-4.149X1-172.231X2 + 2.046X3 + 32.711X4 + 0.297X5-28.330X6-1.746X7 +0.171X8.

References

Almulqu, A. A. (2019). Simpanan Karbon dua Jenis Vegetasi Hutan Kering Tropika di Wilayah Semi Arid Nusa Tenggara Timur. Wanamukti: Jurnal Penelitian Kehutanan, 22(2), 64–72.

Almulqu, A. A. (2022). Carbon Sequestration Dynamics of Tree Species in Dry Forest. In Economics and Policy of Energy and Environmental Sustainability (pp. 315–322). Springer.

Almulqu, A. A. (2024). Analisis Potensi Simpanan Karbon Bambu Betung (Dendrocalamus asper). Jurnal Biogenerasi, 9(1), 732–739.

Almulqu, A. A., Arpornpong, N., & Boonyanuphap, J. (2019). Biomass estimation and allometric equation for tree species in dry forest of East Nusa Tenggara, Indonesia.

Almulqu, A. A., & Boonyanuphap, J. (2018). Aboveground biomass in tropical dry forest at Rote Ndao Regency, East Nusa Tenggara Province, Indonesia. Asian Health, Science and Technology Reports, 26(1), 49–62.

Banjarnahor, N., Hindarto, K. S., & Fahrurrozi, F. (2018). Hubungan kelerengan dengan kadar air tanah, pH tanah, dan penampilan jeruk gerga di Kabupaten Lebong. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 20(1), 13–18.

Drupadi, T. A., Ariyanto, D. P., & Sudadi, S. (2021). Pendugaan kadar biomassa dan karbon tersimpan pada berbagai kemiringan dan tutupan lahan di KHDTK Gunung Bromo UNS. Agrikultura, 32(2), 112–119.

Eviati, S. (2009). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Ke-2. Prasetyo B., Djoko S, Ladiyani RW, Editor. Bogor: Balai Penelitian Tanah: Balai Penelitian Tanah.

Hairiah, K., Ekadinata, A., Sari, R. R., & Rahayu, S. (2011). Pengukuran cadangan karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan edisi ke 2. Bogor (ID): World Agroforestry Center–ICRAF.

Hairiah, K., & Rahayu, S. (2007). Pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam penggunaan lahan. World Agroforestry Centre. Bogor, 77.

Hardjowigeno, S. (2007). Ilmu Tanah. Cetakan ke enam. Akademika Pressindo. Jakarta.

Jannah, I. A., Woesono, H. B., & Suhartati, T. (2022). Pendugaan Cadangan Karbon di Atas Permukaan Tanah Pada Tegakan Jati (Tectona grandis) di KPH Yogyakarta BDH Paliyan RPH Menggoro. Jurnal Kehutanan Papuasia, 8(1), 125–129.

Kristinawati, I., Almulqu, A.A., Adrin., & Renoat, E. (2022). Analisis Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan (Studi Kasus: Taman Wisata Alam Camplong dan Taman Wisata Alam Baumata Kabupaten Kupang). Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 9(1), 66-73.

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Kadir, K., & Prawira, S. A. (2005). Atlas Kayu Indonesia (Indonesian Wood Atlas). In Atlas Kayu Indonesia: Vol. I.

Mpapa, B. L. (2016). Analisis kesuburan tanah tempat tumbuh pohon jati (Tectona grandis L.) pada ketinggian yang berbeda. Jurnal Agrista, 20(3), 135–139.

Prehaten, D., Indrioko, S., Hardiwinoto, S., Na’iem, M., & Supriyo, H. (2018). Pengaruh Beberapa Karakteristik Kimia dan Fisika Tanah pada Pertumbuhan 30 Famili Uji Keturunan Jati (Tectona grandis) Umur 10 Tahun. Jurnal Ilmu Kehutanan, 12(1), 52–60.

Purwanto, R. H., Rohman, R., Maryudi, A., Yuwono, T., Permadi, D. B., & Sanjaya, M. (2012). Potensi biomasa dan simpanan karbon jenis-jenis tanaman berkayu di hutan rakyat Desa Nglanggeran, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan, 6(2), 128–141.

Supriyono, H., & Prehaten, D. (2014). Kandungan unsur hara dalam daun jati yang baru jatuh pada tapak yang berbeda. Jurnal Ilmu Kehutanan, 8(2), 108–116.

Weil, R. R., Brady, N. C., & Weil, R. R. (2017). The nature and properties of soils (Vol. 1104). Pearson London, UK.

Yuniati, D., & Kurniawan, H. (2011). Potensi Simpanan Karbon Hutan Tanaman Jati () Studi Kasus Di Kabupaten Kupang Dan Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Tectona Grandis. Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 8(2), 29065

Downloads

Published

2025-09-09

How to Cite

Pathibang, M. R., Matatula, J., Aryani, N. K. A. D., Selanno, F. M., Oktaviani, E., Silaban, R., … Nababan, B. R. R. (2025). Kondisi Tempat Tumbuh dan Simpanan Karbon Diatas Permukaan Tanah pada Tegakan Jati di Taman Wisata Alam Camplong Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 13(3), 1961–1971. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v13i3.17235

Issue

Section

Articles