Analisis Perubahan Fungsi Kawasan Hutan di Kabupaten Manokwari

Authors

  • Yohanes Yoseph Rahawarin Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Hans Fence Zakeus Peday Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Rudy Michael Yom Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Jonni Marwa Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Wolfram Yahya Mofu Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Alexander Rumatora Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Rusdy Angrianto Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia
  • Christian Imburi Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Papua, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.4945

Keywords:

Analysis, Changes in Function, Forest Area.

Abstract

This study aims to analyze changes in the area and function of forest areas in Manokwari Regency from 1999 to 2014 using a Geographic Information System (GIS). This study uses a descriptive method with overlay techniques and maps analysis and secondary data, which consists of several stages including the preparation stage, the initial data processing, and processing stage, the ground checking stage, and the data analysis stage. The results showed that the change in the function of forest areas in Manokwari Regency based on the Decree of the Minister of Forestry Number: 891/Menhut-II/1999 to the Decree of the Minister of Forestry Number: 783/Menhut-II/2014, for a period of 15 (fifteen years), there has been a change in the function of the forest area which has an impact on reducing the area and changing the function of the forest area by 16,402,506 ha. This is mainly due to the release of forest areas from Convertible Production Forests (HPK) into Other Use Areas (APL) for development purposes. Factors that greatly influence the occurrence of changes in the area and function of forest areas are the release of forest areas in the context of plantation development, settlements, construction of office facilities and infrastructure, and construction of transportation support facilities.

References

Arifin, H., Heatubun, C.D., dan Wahyudi. (2019). Analisis Kawasan Hutan dan Tutupan Hutan pada Tiga Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Manokwari. Jurnal Cassowary, 2(1), 49-67.

Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat.(2017). Data Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dan Pelepasan Kawasan. Manokwari: PUSLUH KLHK.

Ifrani. (2015). Disharmoni Pengaturan Tata Kelola Kawasan Hutan di Indonesia. Al’ Adl, 7(14), 87-100.

Keputusan Menteri Kehutanan. (1999). Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Papua. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

_____. (2014). Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Papua Barat. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

KLHK. (2015). Deforestasi Indonesia Tahun 2013-2014. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

______. (2018). Status Hutan dan Kehutanan Indonesia. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kusumaningtyas, R., dan Chofyan, I. (2013). Pengelolaan Hutan dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan Hutan di Wilayah Kabupaten Subang. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 13(2), 1-11.

Mulyana, A., Kosmaryandi, N., Hakim, N., Suryadi, S., dan Suwito. (2019). Ruang Adaptif: Refleksi Penataan Zona/Blok di Kawasan Konservasi. Bogor: Direktorat Pemolaan dan Informasi KonservasiAlam; Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem; dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Peraturan Menteri Kehutanan. (2016). Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukkan dan Fungsi Kawasan Hutan. 2016. Jakarta: Binbangkum – BPK RI.

Prihatin, R.B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung dan Yogyakarta). Aprirasi, 6(2), 105-118.

Santoso, H., dan Saputra, W. (2020). ISPO dan Momentum Penataan Legalitas Perkebunan Sawit Swadaya. Jakarta : SPOS Indonesia.

Teja, M. (2015). Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Pesisir. Aprirasi, 6(1), 63-76.

Wiryono. (2013). Pengantar Ilmu Lingkungan. Bengkulu: Pertelon Media.

Zulkarnain. (2013). Analisis Penetapan Kriteria Kawasan Hutan. Jurnal AGRIFOR, 12(2), 230-243.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Rahawarin, Y. Y., Peday, H. F. Z., Yom, R. M., Marwa, J., Mofu, W. Y., Rumatora, A., … Imburi, C. (2022). Analisis Perubahan Fungsi Kawasan Hutan di Kabupaten Manokwari. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1), 290–301. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.4945

Issue

Section

Articles

Citation Check