Pengaruh Kedalaman yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Kerang Mutiara (Pinctada maxim) dengan Sistem Terintegrasi di Perairan Teluk Ekas Kabupaten Lombok Timur

Authors

  • Mumu Sri Maulana Albayani Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Indonesia
  • Muhammad Junaidi Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Indonesia
  • Andre Rachmat Scabra Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.5147

Keywords:

Depth, Pearl Oyster Spat, Integrated System.

Abstract

Integrated cultivation is a cultivation activity that combines several commodities that have different trophic levels, pearl oysters can be a commodity to absorb organic matter because they are filter feeders. With this system, the condition of the bay's waters is ex-fertile. So that the location can be a location for pearl oyster cultivation because it has abundant food availability for pearl oysters and this greatly affects its growth and survival. The availability of this food is influenced by the depth factor. The purpose of this study was to determine the optimal depth to produce maximum granules, both in terms of quality and quantity in Ekas Bay waters. This study used 4 treatments (1, 5, 10, and 15 m) with 4 replications, for 45 days. The parameters measured were absolute length growth, specific length growth rate, absolute weight growth, specific weight growth rate, and survival of pearl oyster spat (Pinctada maxima). The results showed that the ANOVA test results of absolute length growth, specific length growth rate, absolute weight growth, specific weight growth rate, and survival of pearl oyster spat (Pinctada maxima) showed significantly different results (P<0.05). The optimal depth for growth and survival of pearl oyster spat (Pinctada maxima) in Ekas Bay waters is at a depth of 5 m (P2) with an absolute length growth of 9.05 mm, a specific length growth rate of 1.43%/day, an absolute weight growth of 0.32 g, specific weight growth rate of 6.26%, and survival rate of 76%. So it can be concluded that different depths (1, 5, 10, 15 m) have a significant effect on the growth and survival of pearl oysters (Pinctada maxima) in Ekas Bay waters.

References

Ahmad, Z., Junaidi, M., dan Astriana, B.H. (2019). Pengaruh Kepadatan Spat Kerang Mutiara (Pinctada maxima) dengan Metode Longline Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup. Jurnal Biologi Tropis, 19(2), 221–228.

Fathurrahman, dan Aunurohim. (2014). Kajian Komposisi Fitoplankton dan Hubungannya dengan Lokasi Budidaya Kerang Mutiara (Pinctada maxima) di Perairan Sekotong, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Teknik Pomits, 3(2), 93–98.

Hamzah, M.S. (2013). Daya Penempelan Larva Kerang Mutiara (Pinctada maxima) pada Kolektor Dengan Posisi Tebar dan Kedalaman Berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautam Tropis IPB, 5(1), 60–68.

Junaidi, M., Cokrowati, N., dan Diniarti, N. (2021). Peningkataan Produktivitas Keramba Jaring Apung dengan Budidaya Kerang Mutiara Sistem Terintegrasi di Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(2), 124–131.

Kota, R. (2016). Pengaruh Kedalaman Terhadap Kelangsungan Hidup (Survival Rate) Benih Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Stadia Spat. Agrikan : Jurnal Agribisnis Perikanan, 9(1), 30–38.

Mirza, N., Dewiyanti, I., dan Octavina, C. (2017). Kepadatan Teritip (Balanus Sp.) di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Pemukiman Rigaih Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah, 2(4), 534–540.

Mulyawati, D., Ario, R., & Riniatsih, I. (2019). Pengaruh Perbedaan Kedalaman Terhadap Fitoplankton dan Zooplankton Di Perairan Pulau Panjang, Jepara. Journal of Marine Research, 8(2), 181–188.

Nasution, M.A., dan Mudzni, A. (2016). Kepadatan dan Sebaran Teritip (Amphibalanus SPP.) di Pelabuhan Kota Dumai. Jurnal Perikanan Tropis, 3(1), 40–53.

Oktaviani, T., Cokrowati, N., dan Astriana, B.H. (2018). Tingkat Kelangsungan Hidup Spat Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Dengan Kepadatan Yang Berbeda di Balai Perikanan Budidaya Laut. (BPBL) Lombok. Jurnal Kelautan, 11(1), 47–55.

Sudewi, Supii, A.I., Sutarmat, T., dan Yudha, H.T. (2010). Pendederan Tiram Mutiara, Pinctada maxima dengan Perbedaan Kedalaman. Jurnal Perikanan, 12(2), 57–63.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Albayani, M. S. M., Junaidi, M., & Scabra, A. R. (2022). Pengaruh Kedalaman yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Kerang Mutiara (Pinctada maxim) dengan Sistem Terintegrasi di Perairan Teluk Ekas Kabupaten Lombok Timur. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1), 302–321. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.5147

Issue

Section

Articles

Citation Check