Kandungan Karotenoid Ubi Jalar Lokal (Ipomoea Batatas (L.) Lam) Sebagai Alternatif Sumber Pangan di Lombok, Nusa Tenggara Barat

Authors

  • Devi Qurniati IKIP Mataram, Indonesia
  • Ervina Titi Jayanti IKIP Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33394/hjkk.v1i1.576

Keywords:

Karoten, Ubi Jalar, Kadar, Vitamin A

Abstract

Ubi jalar mengandung karoten sebagai bahan utama pembentukan vitamin A setara dengan karoten yang terdapat pada wortel yang berfungsi sebagai senyawa antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan sel oleh radikal bebas dan juga mampu mencegah kanker. Di Lombok, Nusa Tenggara Barat ubi jalar telah lama dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat terutama yang ada di pedesaan. Akan tetapi karena kurangnya diversifikasi ubi jalar dan relatif rendahnya harga jual menjadikan tanaman ini  lama kelamaan kurang populer untuk dibudidayakan bagi para petani sehingga  produksinya terus mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karoten dalam ubi jalar. Uji karotenoid  dilaksanakan di Laboratorium Analitik Universitas Mataram. Lima jenis ubi jalar yang memiliki warna kulit dan warna umbi berbeda dipilih sebagai sampel dengan ulangan sebanyak 2 kali. Ubi jalar lokal yang diteliti memiliki rentang kandungan karotenoid antara 0,007-0,254 µg/100 gr yang dibagi menjadi 2 kategori yaitu Kategori 1 yang merupakan ubi jalar lokal dengan kandungan karotenoid rendah, dan Kategori 2 yang beranggotakan ubi jalar lokal dengan kandungan karotenoid yang tinggi. Dilihat dari kandungan karotenoidnya maka ubi jalar lokal dengan daging ubi berwarna kuning- oranye memilki kandungan karoten paling tinggi sehingga mempunyai potensi dalam meningkatkan asupan vitamin A.

Author Biographies

Devi Qurniati, IKIP Mataram

Program Studi Pendidikan Kimia

Ervina Titi Jayanti, IKIP Mataram

Program Studi Pendidikan Kimia

References

Brown, C. R. et al. 2006. Segregation of Total Carotenoid in High Level Potato Germplasm and Its Relationship to Beta-Carotene Hydroxylase Polymorphism. Amer J of Potato Res 83 (2006): 365-367.

Gardjito, M., A. S. Wardana. 2003. Hortikultura Teknik Pasca Panen. Transmedia Mitra Printika, Yogyakarta. hal: 29-31.

Gester, H. 1993. Anticarcinogenic Effect of Common Carotenoids. in K’Osambo, L. M. et al. 1998. Influence of Age, Farming Site, and Boiling on Pro-Vitamin A Content in Sweet Potato (Ipomoea batatas (L.) Lam.) Storage Roots. Journal of Food Composition and Analysis. (11) pp: 305-306.

Hasim, A dan M. Yusuf. 2008. Ubi Jalar Kaya Antosianin Pilihan Pangan Sehat. Sinar Tani Edisi 20. http://www.pustaka-Deptan.go.id/inovasi/kl08084.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2009).

Mascio, P. A., S. Kaiser and H. Sies. 1989. Lycopene as The Most Efficient Biological Carotenoid Singlet Oxygen Quencher. Arch. Biochem. Biophys. (274): 532-538.

Mashaw. 2009. Ubi Jalar dan Kandungan Gizinya yang Mencengangkan. http://banabakery.wordpress.com/2009/01/01/ubi-jalar-dan-kandungan-gizinya-yang-mencengangkan/ (diakses 10 Mei, 2012)

Mathews-Roth, M. M. 1991. Recent Progress in The Medical Applications of Carotenoids. Pure Appl. Chem (63): 147-156.

Downloads

Published

2013-06-03

How to Cite

Qurniati, D., & Jayanti, E. T. (2013). Kandungan Karotenoid Ubi Jalar Lokal (Ipomoea Batatas (L.) Lam) Sebagai Alternatif Sumber Pangan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, 1(1), 28–31. https://doi.org/10.33394/hjkk.v1i1.576

Citation Check