Relasi Tanda pada Karakter Tokoh dalam Novel Rara Mendut Karya Y.B Mangunwijaya dan Kontribusinya Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas

Authors

  • Nurwahidah Nurwahidah Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Kembong Daeng Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Andiagussalin Aj Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33394/jk.v7i3.3826

Keywords:

Semiotic, Icon, Index, Symbol, Characters, Literary Learning.

Abstract

This study aims to describe the shape of the sign relations on character characters in the form of icons, indexes, and symbols as well as the contribution of novel  Rara Mendut analysis to literature learning in high school. This research is a qualitative research using a literary semiotic approach with C.S. Peirce’s sign theory. The data source in this study is the novel Rara Mendut by Y.B. Mangunwijaya. The data of this research is written data in the form of words, clauses and sentences contained in the text of the novel. Data collection techniques used in this study is documentation, reading, and note-taking techniques. Data analysis techniques in this study is data reduction, data presentation, conclusions and data verification. The results of this study found that the figure of Rara Mendut as an icon of a brave and steadfast woman, the Pranacitra figure as a clever human icon, and the figure of Tumenggung Wiraguna as an icon of arbitrary ruler. The index found in this study includes the rejection of the of Rara Mendut character  againts the proposal of the Tumenggung Wiraguna character and the true love story of the character Rara Mendut and Pranacitra. The symbols in this study is a symbols of Javanese culture that is thickly used by the characters in the novel. The results of this study can contribute as an alternative teaching material for learning literature in high school.

References

Al-Ma’ruf, A. I., & Nugraha, F. (2017). Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi. CV. Djiwa Amarta Press.

Aminuddin. (2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Sinar Baru.

Emzir, R., & Wicaksono, A. (2018). Tentang Sastra: Orkestrasi Teori dan Pembelajarannya. Garudhawaca.

Endraswara, S. (2008). Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Pustaka Widyatama.

Fatimah, A. A. B., Syamsudduha, S., & Usman, U. (2021). Analisis Wacana Kritis Novel Genduk Duku Karya Y.B Mangunwijaya dan Relevansinya dengan Pembelajaran Literasi Sastra berbasis Gender di SMA. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(2), 453. https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3741

Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara.

Hoed, B. H. (2011). Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Komunitas Bambu.

Ismawati, E. (2013). Pengajaran Sastra. Ombak.

Jabrohim. (2014). Teori Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.

Kaelan. (2009). Filsafat Bahasa Semiotika dan Hermeneutika. Paradigma.

Lickona, T. (2013). Educating for Character. Bumi Aksara.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru (diterjemahkan Tjejep Rohendi Rohidi). UI Press.

Moleong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Muryati, S. (2013). Ideologi Budaya Jawa dalam Novel Genduk Duku Karya YB Mangunwijaya. 22, 11.

Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Kritis Multidimensional. Bumi Aksara.

Nitiasih, P. K., & Hermawan, G. S. (2018). Semiologi: Simbol, Makna, dan Budaya. PT. Raja Grafindo Persada.

Nurgiyantoro, B. (2015). Teori pengkajian fiksi.Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, B., & Efendi, A. (2013). Prioritas Penentuan Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sastra Remaja. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.1626

Nurrachman, D. (2017). Teks Sastra dalam Perspektif Semiotika Pragmatis Charles Sanders Peirce. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 14(1), 83–88. https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v14i1.1793

Pradopo, R. D. (2014). Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan Penerapannya. Pustaka Pelajar.

Salahuddin, A., & Alkrienciehie, I. (2013). Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Pustaka Setia.

Septiana, H. (2019). Perempuan Jawa Dalam Novel Rara Mendut Karya Y.B. Mangunwijaya. 6(1), 15.

Sobur, A. (2013). Semiotika komunikasi. Remaja Rosdakarya.

Sonesson, G. (2013). The Natural History of Branching: Approaches to the Phenomenology of Firstness, Secondness, and Thirdness. Signs and Society, 1(2), 297–325. https://doi.org/10.1086/673251

Stanton, R. (2007). Teori fiksi Robert Stanton. Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan: (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.

Syarif, N., Tang, M., & Usman, U. (2021). Idealisasi Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Novel Anak Rantau (Kajian Ekokritik). Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(2), 306-313. doi:https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3735

Tang, M. R. (2008). Mozaik Dasar Teori Sastra Dalam Penampang Objektif (1 ed.). Badan Penerbit UNM.

Teeuw, A. (2015). Sastra dan Ilmu Sastra. PT. Dunia Pustaka Jaya.

Wibowo, E. (2017). Makna Semiotik dalam Novel Anomie Karya Rilda A. OE. Taneko. 6(2), 13.

Yaumi, M. (2014). Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, dan Implementasi. Prenadamedia Group.

Zoest, A. van. (1993). Semiotika Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Yayasan Sumber Agung.

Published

2021-09-07

How to Cite

Nurwahidah, N., Daeng, K., & Aj, A. (2021). Relasi Tanda pada Karakter Tokoh dalam Novel Rara Mendut Karya Y.B Mangunwijaya dan Kontribusinya Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 7(3), 740–746. https://doi.org/10.33394/jk.v7i3.3826

Issue

Section

Articles

Citation Check