DETEKSI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silventris catus) DI PASAR TRADISIONAL KOTA MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.33394/mvj.v4i1.9752Keywords:
Kucing, Ctenocephalides felis, Felicola subrostratus, Pasar Kota Mataram.Abstract
Kucing liar adalah kucing yang tidak memiliki pemilik, sehingga kucing bisa hidup berkeliaran. Hewan tersebut sering dijumpai di pasar-pasar tradisional khususnya di tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah merupakan lingkungan yang kotor dan lembab yang dapat menjadi tempat perkembangan beberapa agent penyakit. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan dampak mengenai kejadian pada penyakit ektoparasit sehingga masyarakat cenderung acuh  terhadap kasus tersebut. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka perlu dilakukan pendeteksian ektoparasit pada kucing liar sehingga dapat diambil suatu langkah kebijaksanaan terutama untuk penanggulangannya. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi ektoparasit. Banyak sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 163 ekor kucing liar yang ada di pasar tradisional Kota Mataram yang terdiri dari 19 pasar tradisional yakni (Pasar Kebon Roek, pasar Ampenan ACC, pasar Perumnas, pasar Pagesangan, pasar Pagutan, pasar Karang Sukun, pasar Dasan Agung, pasar Rembige, pasar Cemara, pasar Karang Medain, pasar Cakranegara, pasar Karang Lelede, pasar Sindu, pasar Sayang- Sayang, pasar Karang Seraya, pasar Panglima, pasar Mandalika, pasar Selagalas dan pasar Abian Tubuh). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2023. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika Devisi Parasitologi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan 139 sampel positif terinfeksi ekoparasit dan 24 sampel lainnya dinyatakan negatif. Presentasi ektoparasit pada kucing liar di pasar tradisional Kota Mataram yaitu 85,3% yang terdiri dari Pinjal Ctenocephalides felis 57,7% dan Kutu Felicola subrostratus 27,7%. Tingginya infeksi ektoparasit tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi, dermatitis, anemia, gangguan hipersentivitas, kesakitan bahkan kematian.
References
Bashofi, A., Soviana, S., Ridwan, Y. (2015). Infestasi Pinjal Dan Infeksi Dipylidium caninum linnaeus Pada Kucing Liar Di Lingkungan Kampus Institut Pertanian Bogor, Kecamatan Dramaga. J. Entomol. Indones, 12 (2), 108–114.
Beugnet, F., Bourdeau, P., Chalvet, M. K., Cozma, V., Farkas, R., Guillot, J., dan Vlaminck, K. (2018). Parasites of domestic owned cats in Europe: co-infestations and risk factors. Parasites & Vectors, 11(1), 1-14.
Beugnet, F., Bourdeau, P., Chalvet, M. K., dan Cozma, V. (2014). Prevalence of endoparasites in stray and fostered dogs and cats in northern France. Veterinary Parasitology, 204(3-4), 291-297.
Dryden, M. W. (2010). Flea and Tick Control in the 21st Century: Challenges and Opportunities. Veterinary Dermatology, 21(5), 435-440.
Fauziyah, S., Furqoni, A.H., Fahmi, N.F., Pranoto, A., Baskara, P.G., Safitri, L.R., Salma, Z. ( 2020). Ectoparasite Infestation Among Stray Cats Around Surabaya Traditional Market, Indonesia. J. Trop. Biodivers. Biotechnol, 5 (3), 201–210.
Hadi, U.K., Soviana, S. (2010). Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi, Dan Pengendaliannya. Bogor (Id): IPB Press.
Kim, K. C., dan Emerson, K. C. (2004). An illustrated key to the species of the acanthocerini (Phthiraptera: Ischnocera) found on the domestic dogs and cats of North America. The Great Lakes Entomologist, 37(2), 57-75.
Lestari, E., Rahmawati, R., dan Ningsih, D. P. (2020). Hubungan Infestasi Ctenocephalides felis dan Xenopsylla cheopis dengan Perawatan Kucing Rumah (Felis catus) di Kabupaten Banjarnegara. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 123-134.
Maharani, R., Mahatma, R., dan Titrawani. (2016). Ektoparasit Pada Kucing (Felis Domestica, Linnaeus 1758) Di Kota Pekanbaru. Repository Fmipa Universitas Riau, 1–11.
Martin, S.W., Meek, A., Dan Willberg, P. (1987). Veterinary Epidemiologi Ames lowa lowa state Universitas Presis.
Rahmiati, D.U., Wismandanu, O., Anggaeni, T.K. (2020). Kontrol Populasi Dengan Kegiatan Sterilisasi Kucing Liar Di Lingkungan Unpad. Dharmakarya J. Apl. Ipteks, 9 (2), 114–116.
Sahimin, N. (2012). Biodiversity and Epidemiology Study of Macroparasites from Stray Cats in Peninsular Malaysia. University Malaya. [SKRIPSI].
Setiyanto, O. (2020). Laporan Kasus : Korneal Ulcer Karena Secondari Trauma Keratokojuntivitis sicca Pada Kucing. Media Kedokteran Hewan, 31 (2), 85.
Siagian, T.B., dan Fikri, F.H. (2019). Infestasi Pada Kucing Diklinik Hewan Kabupaten Bogor. Seminar Nasional Teknologi Terapan Inovasi Dan Rekayasa (SNT2IR),480-484.
Sparkes, A.H., dan Gruffydd, J. T. J. (2017). Flea infestation, the environment and welfare: What makes a cat a good candidate for flea control?. Journal of Feline Medicine and Surgery, 19(6), 595-605.
Sucitrayani, P.T.E., Oka, I.B.M., Dwinata, M. (2014) Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Pencernaan Pada Kucing Lokal Felis catus Di Denpasar. Buletin Veteriner Udayana, 6(2), 153-159.
White, S. (2019). Pengaruh Gigitan Ctenocephalides felis terhadap Rambut Kucing. Jurnal Kedokteran Hewan, 72(3), 201-214.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).